Senin, 15 Oktober 2012

Laut, ombak, dan biru..



Kalian tahu apa yang ku pikirkan saat di ajak ke pulau hari ahad kemarin?  Laut, ombak dan biru. Hal pertama yang ku lakukan saat perjalanan di speed motor menuju ke pulau tersebut dan berada di tengah laut, yakni bercerita pada alam, laut, sekiranya dapat menginspirasiku. Laut itu menginspirasi, deburan ombaknya yang merdu dan birunya yang menenangkan. Saat itu, deburan ombak laut pulau ini meninabobokanku. Suara merdunya membuat segala kegalauanku sirna. Aku suka, bahkan lebih merdu dari kicauan burung. Tenang menenangkan. Angin mengelus-elus wajahku yang tampak kusam tersapu matahari yang panas membara saat itu, kejam. Ombak yang tampak tenang membuat apa yang membebani pikiran seolah-olah lenyap. Aku ingin tetap berada ditengah laut ini menikmati semuanya (seandainya bisa..), sungguh menyenangkan.
Aku suka pulau ini, tak berpenghuni dan indah, sangat indah. Di setiap sudut pulau ini terlihat keindahannya, bahkan mata sangat dimanjakan. Aku bahagia, aku jatuh cinta pada laut.^^

Tuhan begitu besar kuasaMu, syukurku padaMu, aku bisa menikmati sebagian dari kuasaMu yang rupawan ini. Aku tahu, syurgaMu lebih dari segala yang nampak di muka bumi ini, aku merindukan syurgaMu, aku ingin menikmatinya seperti yang ku nikmati di duniaMu ini ya Rabb..Amin

Senin, 08 Oktober 2012

Today is everything..




Hai dunia khayal, hari ini aku ingin bercerita (lagi) tentang dunia yang penuh tanda tanya ini..
Terbangun dari tidurku yang nyenyak, entah semalam aku berada di kota mana lagi dalam mimpi itu, tapi aku selalu berharap jika berada di dunia mimpi, aku ingin kembali ke kota itu, pulau seberang Sulawesi :)
Maaf, sedikit melenceng dari topik, aku hanya ingin menyisipkan sedikit cerita konyol di awal cerita..^^

Dengan mantap, kulangkahkan kaki keluar dari istana yang megah ini. Ku cek kembali penampilan, hmmm..Perfect..!!! Sambil mengucapkan basmalah, aku pergi dengan niat "masa depan". Kulirik langit biru, sangat cerah, tak ada tanda-tanda awan kelabu. 
Seperti biasa, angkot sarana paling setia menemaniku dari mulai tercatat sebagai mahasiswi di kampus merah, hingga saat ini di akhir semester kuliah. Aku seperti "tumbuh" di angkot, semacam saksi bisu perjuanganku sebagai mahasiswi. Novel tak pernah aku lupa dalam tas, menemani kebosananku jika berada di kendaraan biru ini. Aku kadang lupa sudah berada dimana jika tengah asik terbuai dalam susunan kertas ini.
Kemacetan itu biasa menurutku, selalu saja aku terjebak di antara rentetan kendaraan jika berangkat menuntut ilmu, tentunya dengan waktu-waktu ini "siang bolong". Tiba-tiba saja, sopir angkot itu memintaku dan penumpang lain turun dari mobilnya. Saat ku angkat kepala dari bacaan novel, kaget! kami belum sampai di tujuan..!!! Masih di perbatasan kota. Whaaattt??? Ini masih jauh dari tempat yang semestinya, yang selalu menjadi pijakanku untuk perjalanan berikutnya. Oke, jalan kaki aku coba, yang penting aku dapat melanjutkan perjalanan, walau panas terik siang hari ini dapat memporak-porandakan penampilanku.
Berjalan dan kulihat sekumpulan "kendaraan biru" itu dengan pengendaranya yang sibuk meneriaki aspirasi mereka. Entahlah, aku tak pernah mengerti apa jalan pikiran mereka melakukan itu, padahal ada keluarga mereka yang menantikan sesuap nasi tiap mereka pulang ke rumahnya. 
Aku berjalan dari batas kota, melewati lampu merah bak seorang anak jalanan melewati lampu lalu lintas dan berbagai kendaraan hilir-mudik. Berbutir peluh jatuh menghiasi jidatku..huffttt
Binggo..!!! Aku dapat, aku selamat..yeyeyee \(^_^)/ 
Akhirnya, aku kembali berada dalam kendaraan ini. Oke, perjalanan berlanjut. Tapi tak lama keadaan yang tadi berulang. Diberhentikan lagi di tengah perjalanan. Lagi dan lagi aku berjalan. Debu dan polusi kendaraan sepertinya sudah menebal di wajahku. Hancur seperti tak terurus. Sepatuku pun ikut dihiasi debu. Aku bak tak tentu arah, terus berjalan entah sejauh mana, padahal tujuanku masih sangat jauh. Tak masuk akal jika aku terus berjalan hingga tujuan, bukan? Bisa hancur, mungkin wujudku sudah tak seperti mahasiswi lagi. Saat aku berhenti di satu titik yang juga banyak di singgahi para "pejalan kaki" sepertiku, aku kembali disinggahi dewi fortuna. Tukang ojek...You are my everything! *alaah ^_^
Tapi, saat aku bertanya argo tempat tujuan, dengan wajah tanpa dosa dia berkata "10 ribu dek"..Whattt??? sport jantung bagai seorang binaragawan yang sedang fitness. Gileee ni orang, bayaran tak seperti biasanya. Ia mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti ini..ckckckk
Dan sepertinya aku kembali di singgahi dewi fortuna. Seorang tukang ojek singgah di depanku, saat ku tawari argo yang ku inginkan, ia setujuuuuuu...Huaaaaa, bagai dilamar salah satu personil "One Direction" dindonnnnggg...\(^_^)/
Akhirnyaaa, kampus meraahhhh...Ke kampus itu seperti ada kesenangan tersendiri, apalagi saat berkumpul dengan teman-teman, selalu saja menghibur. Segala yang kualami tadi terlupakan seketika. Aku ingin berbahagia lagi, nonton film jadi alternatif kami (Aku dan sahabat-sahabatku), jarang kami bisa seperti ini, apalagi diantara mereka sudah tidak berstatus penghuni kampus lagi.
Peluh keringat yang ada hari ini tak berbanding dengan apa yang menghibur "berkumpul dengan sahabat-sahabat terkasih". Esok dan seterusnya, aku akan selalu merasa terhibur jika dengan mereka..^^